Monday, September 25, 2017

Tutorial No.4: Bekerja dengan Teks - Pemilihan Jenis Huruf dan Sistem Kebahasaan

Seperti terlihat pada tutorial sebelum ini (dalam daftar hal-hal yang berkaitan dengan pengolahan teks), kali ini kita akan ulas tentang 
  • pemilihan jenis huruf (yang resmi atau yang kita sukai), dan
  • sistem ejaan (kebahasaan)

Pemilihan Jenis Huruf

Secara bawaan (default) $\small\LaTeX$ telah memberikan jenis huruf Computer Modern. Itulah yang tercetak dalam tulisan ketika kita menulis suatu dokumen tanpa menyertakan paket jenis huruf tertentu. Meskipun demikian sering kali kita harus menggunakan jenis huruf tertentu, atas dasar persyaratan dari suatu lembaga atau kegiatan tertentu atau atas dasar keinginan sendiri.
Dalam hal pemilihan jenis huruf yang akan digunakan, hendaknya dipertimbangkan jenis huruf untuk penulisan teks biasa dan jenis huruf untuk penulisan teks matematis (rumus). Di antara jenis-jenis huruf itu ada yang hanya melayani keperluan dalam penulisan teks biasa dan ada yang melayani keduanya. Misalnya, jenis huruf Gentium hanya melayani keperluan untuk penulisan teks biasa sedangkan jenis huruf MathPazo melayani keperluan untuk penulisan teks biasa maupun teks matematis. Agar tidak "tersesat" dan lebih jelas, sebaiknya Anda membuka halaman Katalog Jenis Huruf. Selain itu perlu juga diketahui bahwa beberapa jenis huruf tertentu sudah dinyatakan usang (obsolete), misalnya Palatino (yang digantikan oleh MathPazo) dan Times (yang digantikan oleh MathPtmx). Untuk memeriksa tentang hal itu, silakan Anda buka Jaringan Arsip $\small\TeX$ Terpadu.
Baiklah, bagaimana cara memilih dan menggunakan suatu jenis huruf pada suatu dokumen yang kita susun? Cukup kita tuliskan nama paket jenis huruf itu pada mukadimah. Misalnya, bila akan digunakan jenis huruf MathPazo maka pada mukadimah kita cantumkan
\usepackage{mathpazo}
Cara lainnya adalah dengan menyatakan perintah baru pada mukadimah sebagai
\renewcommand{\familydefault}{...}
yang diisi oleh nama famili dari jenis huruf itu. Misalnya, bila ingin digunakan jenis huruf Fourier maka kita nyatakan
\renewcommand{\familydefault}{fut}
Untuk mengetahui secara rinci tentang famili dari jenis-jenis huruf, silakan pelajari dokumen ini.
Lalu, bagaimana kalau kita ingin menggunakan lebih dari satu jenis huruf pada suatu dokumen? Untuk hal ini kita berikan perintah secara lokal (dalam suatu kelompok, yang dicakup oleh sepasang kurung kurawal) yang dinyatakan oleh
{\fontfamily{<nama_famili>}\selectfont ... }
atau oleh
{\fontfamily{<nama_jenis_huruf>-TLF}\selectfont ...}
misalnya
{\fontfamily{fut}\selectfont ... }
{\fontfamily{Gentium-TLF}\selectfont ...}

Sistem Ejaan (Kebahasaan)

Karena $\small\LaTeX$ dibuat bukan oleh orang Indonesia maka sistem kebahasaan pun mengacu kepada Bahasa Inggris. Agar tata naskah dalam dokumen kita mengacu kepada sistem Bahasa Indonesia maka kita harus cantumkan paket babel sebagai berikut.
\usepackage[indonesian]{babel}
Dengan menggunakan paket babel tersebut, selain pemenggalan kata (hyphenation), pada halaman 2 dalam dokumentasinya dapat kita lihat sebagai berikut.
35 \@namedef{captions\CurrentOption}{%
36 \def\prefacename{Pendahuluan}%
37 \def\refname{Pustaka}%
38 \def\abstractname{Ringkasan}% (sometime it's called 'intisari'
39 % or 'ikhtisar')
40 \def\bibname{Bibliografi}%
41 \def\chaptername{Bab}%
42 \def\appendixname{Lampiran}%
43 \def\contentsname{Daftar Isi}%
44 \def\listfigurename{Daftar Gambar}%
45 \def\listtablename{Daftar Tabel}%
46 \def\indexname{Indeks}%
47 \def\figurename{Gambar}%
48 \def\tablename{Tabel}%
49 \def\partname{Bagian}%
50 % Subject: Subyek
51 % From: Dari
52 \def\enclname{Lampiran}%
53 \def\ccname{cc}%
54 \def\headtoname{Kepada}%
55 \def\pagename{Halaman}%
56 % Notes (Endnotes): Catatan
57 \def\seename{lihat}%
58 \def\alsoname{lihat juga}%
59 \def\proofname{Bukti}%
60 \def\glossaryname{Daftar Istilah}%
61 }
Tampak bahwa, dengan penggunaan paket babel dalam Bahasa Indonesia, terdapat "penyesuaian" istilah untuk tata naskah, yaitu: Pendahuluan, Pustaka, Ringkasan, Bibliografi, Bab, Lampiran, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Indeks, Gambar, Tabel, dll.
Mungkin Anda berpikir, mengapa "Ringkasan", bukan "Abstrak" saja? Mengapa "Pustaka", bukan "Daftar Pustaka" atau "Bibliografi"? Dapatkah itu diubah?
Tentu, kita dapat mengubahnya. Mengacu kepada daftar definisi pada dokumen dari paket babel di atas, dapat kita ubah (misalnya) "Ringkasan" menjadi "Abstrak" dan "Pustaka" menjadi "Daftar Pustaka". Caranya, pada mukadimah kita cantumkan paket babel dan makro/perintah baru berikut ini.
\usepackage[indonesian]{babel}%untuk kebahasaan
\addto\captionsindonesian{%
  \renewcommand{\refname}{Daftar Pustaka}%
  \renewcommand{\abstractname}{Abstrak}%
}
Sekarang perhatikan contoh dokumen berikut ini dengan tanpa menyertakan paket babel.



Kemudian agar tata naskah terbentuk dalam Bahasa Indonesia dan kita ubah kedua istilah seperti disebutkan di atas, maka kita cantumkan paket babel dan makro/perintah baru tersebut di atas pada baris 11 dalam mukadimah. Hasilnya akan tampak sebagai berikut.


Penutup

Bagaimana, menarik, bukan? Anda sudah dapat membuat lagi dokumen baru (mungkin dokumen yang sebenarnya) dengan menggunakan contoh pengkodean dokumen di atas. Tapi kok sudah ada tabel dan gambar? Tenang, kita akan sampai ke sana juga dalam tutorial berikutnya.
Demikian semoga bermanfaat.

$\square$ Adjie Gumarang Pujakelana 2017

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...